BandungEDUN.COM — Institut Teknologi Bandung (ITB) akan membangun gedung kampus di area PIK 2, Tangerang, Banten. Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Kukuh Mandiri Lestari ditandatangani pada Senin (23/6/2025) di Gedung Rektorat ITB.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T dan Direktur Utama PT Kukuh Mandiri Lestari (PIK 2), Letjen (Mar) Purn. Nono Sampono.
Terkait hal tersebut mendapat perhatian dari Seketaris BUMN Said Didu yang diunggah di akun X pada Senin 28/6/2026.
“UGM babak belur karena isu Ijazah Palsu
UI babak belur karena desertasi palsu (Bahlil)”
“Apakah ITB akan babak belur dg sumbangan “palsu” dari PIK-2 ?
Apakah UGM akan berubah menjadi Universitas Pasar Pramuka ?
Apakah ITB berubah menjadi ITPIK-2 ?”
Said Didu mengunggah video di akun Xnya. Berikut isi pernyataan dalam video tersebut:
“Selatan membaca berita kemarin bahwa kampus ITB akan dibagikan tanah oleh PIK 2. Saya mencoba mengetuk hati nurani mereka ya seperti tanah yang diberikan kepada Brimob melalui kepolisian, pernah lewat angkatan Laut, Angkatan Darat, Angkatan Udara sekalian dimunculkannya bank Syariah,” kata Said Didu.
“Padahal itu tanah hasil rampokan rakyat dan tanah negara yang mereka gusur dari rakyat dengan harga yang sangat murah. Seharga 50ribu per meter dan mereka jual 10 sampai 50 juta rupiah ke pengusaha,” sambungnya.
Said Didu mengajak berfikir dengan harga 50ribu per hektar maka rakyat yang digusur akan mendapatkan berapa?
“Anda bisa bayangkan, kalau dia hanya dikasih 1 hektar maka nilainya hanya berapa kalau nilainya hanya 50ribu rupiah per meter, hanya 500 juta rupiah?” tanyanya.
Jadi, kepada instansi pemerintah, kepada teman-teman ITB, kemana hati nurani kalian? Menjadi stempel menggusur rakyat dengan harga sangat murah.
“Saya mengingatkan alumni ITB, saya yakin punya hati nurani, saya paham hati nurani rektor ITB. Saya pegang kata-kata itu saja” kata Didu dengan nada yang mengenaskan.
“Berhentilah jadi bemper dari mereka hasil menggusur rakyat,” tandasnya.
Ia pun menghimbau kepada pemerintah untuk berhenti cuci tangan kotor.
“Dan saya minta PIK 2 berhenti gunakan seluruh aparat untuk mencuci ke tangan-tangan kotor untuk menggusur rakyat,” himbaunya.
“Kepada teman-teman saya, UGM sedang babak belur, UI juga sedang babak belur juga oleh Bahlil, masa ITB juga babak belur oleh PIK 2,” tandas Didu.
Diketahui, ITB akan kembangkan berbagai bidang multidisiplin Kerja sama ini bertujuan untuk pengembangan institusi dan peningkatan program kerja kedua belah pihak dalam Tridarma Perguruan Tinggi yang mencakup bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Tatacipta mengatakan, kerja sama ini adalah momentum penting bagi ITB untuk memperluas jangkauan dan dampak bagi pendidikan tinggi di Indonesia.
“Ini adalah suatu kesempatan yang baik. Di ITB, kami tidak hanya membangun fisik, tapi juga ingin menjadi perguruan tinggi yang dikenal secara global dan memberikan dampak yang relevan bagi masyarakat,” ucap ujarnya, dikutip dari situs resmi ITB, Jumat (27/6/2025).
Lebih lanjut ITB sekarang semakin mengembangkan berbagai bidang multidisiplin. Misalnya kecerdasan buatan (AI), arsitektur lanskap, perencanaan wilayah dan kota, bisnis manajemen, serta teknologi kesehatan.
“Mudah-mudahan dengan adanya fasilitas ini kita dapat memperluas jejaring, menciptakan program-program yang berkualitas, serta menghasilkan talenta-talenta yang dapat berkontribusi pada kemajuan bangsa,” ucapnya.
Sementara itu, Nono Sampono menyambut baik kolaborasi ini dan berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia.
“Selama ini kami lebih banyak bergerak di bidang infrastruktur, tapi tentu pembangunan Indonesia maju memerlukan SDM yang unggul. ITB adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dan kami yakin kolaborasi ini dapat menghasilkan inovasi yang berdampak bagi kemajuan pembangunan nasional,” kata Nono.
Disebutkan di situs PIK 2 bahwa pada tahap awal program studi yang akan dibuka mencakup Sekolah Bisnis dan Manajemen, Fakultas Teknologi Kesehatan, Fakultas Kecerdasan Buatan (AI) dan Arsitektur Lanskap dan Perencanaan Kawasan. (Yoss)
