25.2 C
Bandung
Tuesday, November 11, 2025

Buy now

“Imajinasi Indonesia” untuk Bangsa yang Baik

“Imajinasi Indonesia Baik” adalah satu hal wajar dan kebaikan adalah hal hakiki.

Ketika Kita Mau Berubah Indonesia bukan negeri yang kekurangan mimpi. Kita punya ratusan ribu cita-cita, ribuan janji kampanye, rencana pembangunan jangka menengah dan panjang yang dipoles indah di kertas.

Tapi bangsa yang baik tidak cukup hidup dari tumpukan dokumen visi. Bangsa yang baik lahir dari keberanian untuk berubah — dari ilusi menuju realitas, dari basa-basi menuju aksi.

Hari ini, bangsa ini butuh lebih dari sekadar slogan. Kita sudah terlalu lama menyaksikan hukum jadi tontonan sirkus, pendidikan jadi ladang bisnis, dan demokrasi dibajak kepentingan. Kita, rakyat Indonesia, berhak membayangkan negeri yang lebih jujur, lebih adil, dan lebih manusiawi.

Imajinasi itu bukan angan kosong — tapi bahan bakar moral untuk melawan stagnasi dan kepalsuan. Bayangkan Indonesia yang pemimpinnya tidak pandai berbohong, tapi pandai mendengar. Yang tidak sibuk menutup aib kekuasaan, tapi membuka jalan terang bagi rakyat. Bayangkan jika kekayaan negeri ini benar-benar milik bersama, bukan disimpan dalam rekening tersembunyi para serakah.

Bukankah itu bukan hanya mungkin — tapi seharusnya? Bayangkan hukum yang tidak memihak, kekuasaan sesukanya meski dia sudah tak berkedudukan. Tapi lumpuh ketika berhadapan dengan koruptor kelas kakap, tapi cepat menindak pencuri uang rakyat, tak peduli jabatannya. Bayangkan jika lembaga penegak hukum lebih takut pada nurani, daripada tekanan politik atau pesanan cukong.

Bayangkan pendidikan yang memerdekakan. Yang tidak hanya mencetak ijazah, tapi menyalakan akal. Yang mengajarkan integritas, bukan hanya hafalan. Sekolah harusnya bukan mesin nilai, tapi ladang pembebasan.

Kita percaya: imajinasi Indonesia yang baik adalah awal dari perlawanan. Media tidak boleh diam saat ketidakadilan terjadi. Media tidak boleh ramah pada kebohongan. Di tengah kabut disinformasi, kritik media ini adalah seruan: Indonesia bisa baik — kalau kita semua mau jujur.

Bangsa ini tidak butuh pemimpin yang pintar berakting. Bangsa ini butuh rakyat yang berani berkata: Cukup. Sekarang kita berubah. Dan perubahan sejati selalu dimulai dari pertanyaan paling mendasar: Apakah kita masih peduli pada kebenaran? Jika iya, mari kita hidupkan imajinasi itu. Lalu wujudkan bersama — dengan berani, dengan waras, dengan harapan yang tak mudah dibunuh.

Kami ingin bersuara untuk yang dibungkam. Melawan yang pura-pura baik. Apa lagi ayo kita bangun bangsa ini dengan martabat bangsa dan bukan sekadar slogan yang basi. Tabik. (Aendra Medita)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles