27.7 C
Bandung
Friday, November 7, 2025

Buy now

Pengibaran Bendera One Piece Cara Anak Muda Menyampaikan Kritik

Kemunculan bendera bajak laut Topi Jerami dari serial anime populer One Piece di bulan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 memicu perdebatan sengit. Pengamat politik Adi Prayitno menyebut fenomena ini sebagai bentuk kritik politik dari kelompok anak muda yang merasa Indonesia saat ini “tidak baik-baik saja” dan masih banyak persoalan yang belum terselesaikan.

Kontroversi ini, menurut Adi, terbagi menjadi dua kubu yang saling beradu argumen. Kelompok pro-pengibaran menilai tindakan ini sebagai ekspresi kebebasan berpendapat yang dijamin oleh konstitusi.

Mereka berpendapat bahwa mengibarkan bendera One Piece tidak jauh berbeda dengan ormas atau kelompok lain yang mengibarkan benderanya.

Di sisi lain, kelompok kontra mengkhawatirkan tindakan ini akan merusak sakralitas bulan kemerdekaan dan bendera Merah Putih.

Bahkan, muncul kekhawatiran bahwa bendera One Piece digunakan sebagai simbol perlawanan terhadap Merah Putih.

Menurut Adi, anak muda yang mengibarkan bendera One Piece sebenarnya ingin menyampaikan pesan politik yang mendalam. Ia menjelaskan bahwa serial One Piece mengisahkan perjuangan melawan kekuasaan yang zalim dan ketidakadilan. Hal ini, bagi anak muda, sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini.

“Di usia 80 tahun kemerdekaan, masih banyak persoalan yang belum ada solusinya, mulai dari kemiskinan, kesejahteraan, pengangguran, hingga aktivitas pertambangan yang merugikan masyarakat,” ujar Adi lewat channel YouTube-nya, Rabu (6/8/2025).

Oleh karena itu, ia menilai pengibaran bendera ini seharusnya dimaknai sebagai sebuah kritik agar pemerintah berbenah dan memberikan solusi terukur. Daripada dilawan dengan tuduhan makar, kritik ini seharusnya direspons dengan baik dan dianggap sebagai masukan.

Adi menyoroti bahwa kegaduhan yang sebenarnya bukan terletak pada pengibaran bendera One Piece itu sendiri, melainkan pada pengibaran bendera tersebut secara bersamaan dengan Merah Putih. Banyak pihak, terutama dari kubu pemerintah, merasa keberatan jika bendera lain disandingkan, bahkan berada di bawah bendera kebangsaan.

Kekhawatiran ini muncul karena dikhawatirkan akan merongrong, memberontak, dan merusak sakralitas Merah Putihyang didapatkan dengan perjuangan dan darah.

“Pemerintah perlu memberikan kejelasan dan regulasi yang tegas tentang apakah boleh atau tidak bendera lain dikibarkan bersamaan dengan Merah Putih,” kata Adi. “Penjelasan ini penting agar tidak ada tafsir yang berbeda-beda, sehingga tidak berpotensi menimbulkan persoalan hukum.”

Adi juga menyinggung perdebatan di media sosial yang menunjukkan adanya pihak-pihak yang tidak setuju jika Merah Putih dan Pancasila diolok-olok atau direndahkan. Ia menegaskan bahwa kritik boleh, bahkan harus, tetapi harus dilakukan dengan cara-cara yang santun dan elegan, tanpa merendahkan simbol negara.

“Anak muda yang mengibarkan bendera One Piece ini adalah anak-anak muda yang mencintai Indonesia. Mereka hanya memiliki cara yang berbeda untuk menyampaikan kritik,” tutur Adi. “Jangan pernah lelah memberikan kritik dan saran, karena perjuangan butuh proses dan konsistensi.” (RIS/bdge)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles