Dalang Kerusuhah Dan Kemarahan Rakyat Adalah Rezim Sendiri
(PS Kembali Ke Cina Sungkem Xi Jinping)
—– Sutoyo Abad : 03.09.2025
Proposal dan agenda RRC sesuai agenda taipan China overseas, warga RRC yang telah keluar dari negaranya tidak boleh pulang kembali ke negaranya harus menetap di Indonesia.
RRC akan tetap menjamin kehidupan dan keamanannya karena etnis China seumur hidupnya harus tetap berkiblat ke tanah leluhurnya RRC negara komunis
Sejak jaman penjajah sampai saat ini, perilaku dan tabiat saudagar etnis Cina tidak berubah ”Ideologinya adalah Angpao”. Semua pejabat pengambil kebijakan negara masih dalam ”genggaman Ideologi Angao”
Beredar dokumen perjanjian James Riyadi dengan Presiden Jokowi seperti termuat dalam akun Facebook “Informasi Kegubernuran 9 Naga”, seperti dikutip dari terkini.id pada Kamis, 6 Mei 2021.
Sejak akhir tahun 2019 – 2020 – 2021 terdapat 1.238 penerbangan dari RRC tujuan Indonesia melalui bandara-bandara internasional maupun bandara-bandara kecil di seluruh wilayah Indonesia.
Belum diketahui berapa penerbangan sampai 2025. Data dari Direktorat Jenderal Imigrasi semua data kosong
Sudah masuk imigran Cina sekitar 20 jt, tersebar dan berdiam di seluruh pelosok-pelosok wilayah Indonesia. Mereka datang dengan 933 kapal besar dan tidak terhitung yang masuk lewat kapal kecil di berbagai pulau terpencil.
Sejak era rezim Jokowi imigran etnis telah di beri kebebasan membangun kawasan pemukiman ekslusif dengan otoritas seperti negara dalam negara.
Bahkan sudah dibangun diluar proyek PSN kawasan real estate perumahan mewah, seperti kawasan BSD dan PIK (Pantai Indah Kapuk) dan kawasan lainnya, disebut-sebut diperuntukkan warga Tiongkok, baik yang sudah bermukim maupun yang baru datang.
Ketika suatu kawasan mengalami gentrifikasi, pendatang baru imigran etnis Cina berhaluan komunis sebagai pedagang dengan sosial-ekonomi lebih tinggi bukan hanya akan membawa pandangan politik, nilai, dan kepentingan yang berbeda dari penduduk asli, juga akan menggeser kaum pribumi.
”Pecinan” dan sudah menggeser penduduk asli yang umumnya memiliki status ekonomi lebih rendah, sebagai budak, buruh dan tenaga kasar lainnya.
Voter`s gentrification misinya adalah usaha untuk mengubah orang lokal atau pribumi yang dulunya mayoritas menjadi minoritas atau akan di musnahkan bahkan Indonesia akan punah, berubah menjadi mayoritas hunian imigran China.
Ideologi di Indonesia adalah Angpao, semua bisa di beli oleh Oligarki, bukan hanya lurah / kepala desa sampai menteri semua di beli dan di jinakkan tetapi Presiden pun mereka bayar lunas sebagai piaraannya.
Dalang kerusuhan akibat kemarahan rakyat yang terus dimiskinkan, ditindas, dirampas tanahnya, diusir dari tempat tinggal leluhurnya bahkan pribumi akan di musnahkan itu rezim sendiri yang sudah seperti budak oligarki ( Cina ). Semua akan dihabisi dengan senjata Angpao.
Sejak Presiden Jokowi dan di gantikan Presiden Prabowo Subianto, bolak balik ke Cina menemui Xi Jinping, sebagai budaknya harus sungkem dan minta petunjuk kepada Bosnya.. (*).
